Ternyata Rabb Mereka berbeda dengan Rabbnya Abu Bakar Ash Shiddiq

Ni’matullah Al Jazairi berkata dalam kitabnya Al-Anwar An-Nu’maniyah 2/278: “Sesungguhnya kami tidak akan pernah berkumpul bersama mereka (Ahlus Sunnah/Sunni) diatas satu Rabb (Tuhan), satu Nabi, dan satu Imam. Sebab, mereka meyakini bahwa Rabb mereka adalah (Rabb) Yang mengangkat Muhammad sebagai nabi-Nya dan Yang mengganti setelahnya dengan Abu Bakar (maksud mereka adalah Allah). Kami tidak sepakat dengan jenis Rabb seperti ini tidak pula dengan jenis nabi seperti ini. Bahkan kami katakan: Sesungguhnya Rabb Yang (menjadikan) pengganti nabi-Nya adalah Abu Bakar bukanlah Rabb kami dan nabi itu juga bukan nabi kami.”

Demikianlah yang dikatakan oleh salah seorang ulama rujukan mereka, Ni’matullah Al-Jazairi.
Saudaraku, tentu kita semua tahu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah manusia terbaik umat ini setelah nabinya, kita juga tahu bahwa ia adalah shahabat pertama yang menyambut seruan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dari kalangan laki-laki dewasa, dan kita juga tahu bahwa sejak masuk islam tidak ada yang dia ibadahi kecuali hanya Allah.
Kalaulah ada yang mengatakan bahwa ia tidak menyembah Rabb yang memilih Abu Bakar sebagai pengganti nabi-Nya , lalu Rabb jenis apa yang dia sembah?

Dalam redaksi lain, salah seorang ulama’ mereka yang masih hidup dan bisa dijadikan rujukan yaitu Muhammad At-Tijani mengatakan dalam pidatonya yang terekam: “Jenis Rabb yang ridha bahwa Abu Sufyan mati diatas islam dan Abu Thalib mati diatas kufur, kami tidak tertarik dengan jenis Rabb seperti ini…”

Na’udzubillah, ucapan kufur keluar dari mulut salah seorang ‘ulama Syi’ah. Saudaraku, tentu kita tahu bahwa Abu Sufyan meninggal diatas islam walaupun sebelumnya ia sempat menjadi musuh islam. Karena memang Allah memberikan hidayahnya kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Sebaliknya, kita juga tahu bahwa Abu Thalib yang mendukung penuh dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam meninggal diatas kekufuran. Kisah tentang hal ini terdapat dalam Shahih Muslim

11 Tanggapan

  1. Assalamualikum

    ALQURAN 5:2
    Tolong-menolonglah kamu untuk melakukan kebaikan2; dan janganlah kamu tolong-menolong untuk melakukan kejahatan2 (perbuatan2 yang berdosa).

    Kaum Syiah mentaati ayat ayat AlQuran tersebut. Kaum Sunni tidak mentaati ayat ayat AlQuran tersebut.

    Kaum Syiah menghormati dan mengagumi Abu Bakr ketika dia menolong Rasulullah untuk menyebarkan agama Islam; termasuk jasa Abu Bakr ketika dia menemani Rasulullah hijrah ke Madinah.

    Kalau memang Syi’ah menghormati jasa Abu Bakar mengapa masih ada yang melaknatnya bahkan mengkafirkannya, baik dari ulama’ ulama’ kalian yang telah meninggal atau yang masih hidup.

    Kaum Syiah tidak menghormati dan tidak mengagumi Abu Bakr; ketika dia membunuh para sahabat di dalam perang Riddah dan perang Yamamah;

    Pak Haji, dalam perang riddah yang diperangi oleh Abu Bakar termasuk juga yang mendukung Ali bin Abi Thalib bukan shahabat tapi orang-orang murtad. Dalam kamus Ahlus Sunnah shahabat yang murtad tidak lagi disebut Shahabat.
    Perang Riddah= Perang melawan orang-orang murtad

    atau ketika Abu Bakr merampas harta warisan yang ditinggalkan oleh Rasulullah untuk Fatimah binti Muhammad dan untuk istri2 Nabi (janda2 yang ditinggalkan oleh Rasulullah)

    Pak Haji, kiranya harta Rasulullah mana yang dirampas oleh Abu Bakar

  2. ana heran dengan pak haji ni… hampir disetiap postingan di blog ini beliau berkomentar dan sudah di tanggapi dengan baik namun masih saja keras hatinya..

  3. Assalamuallikum

    Ketika Rasulullah wafat, mayoritas sahabat sedang sibuk menguburkan Rasulullah; tetapi beberapa sahabat berkumpul di Saqifa (aula, tempa berkumpul dll) yang dimiliki oleh Bani Saida untuk menentukan pengganti Rasulullah (Khalifah Rasulullah).

    Anshor (sahabat2 dari Madinah) mencalonkan Sad ibn Ubada, tetapi Muhajirin (Makkah) mencalonkan Abu Bakr; sehingga terjadi perselisihan yang keras di antara Anshor dan Muhajirin. Umar ibn Khattab yang terkenal berani dan keras memaksa kehendaknya sehihgga Abu Bakr diakui sebagai Khalifah Rasulullah (Pengganti utusan ALLAH). Anshor bersama Muhajirin melakukan KOLUSI, CONPIRASI, KECURANGAN.

    Setelah mayoritas sahabat selesai menguburkan Rasulullah; mereka terkejut karena Abu Bakr telah menjadi Khalifah Rasulullah (pengganti utusan ALLAH) tanpa Musyawarah dan tanpa Pemilihan Umum (PEMILU).

    Banyak sahabat yang tidak mengakui Abu Bakr sebagai Khalifah atau banyak sahabat yang menolak Abu Bakr sebagai Khalifah (raja yang beragama Islam); sehingga mereka melakukan boikot terhadap Abu Bakr dengan cara menolak membayar zakat.

    Rodda (kata kerja bentuk lampau) = Menolak, menentang dan lain lain

    Riddah (kata benda) = Penolakan, penentangan dan lain lain.

    Abu Bakr memutuskan bahwa mereka yang tidak mendukung Khalifah Islamiyyah (kerajaan Islam) yang dipimpin oleh Abu Bakr; atau mereka yang tidak mendukung Abu Bakr sebagai Khalifah (raja yang beragama Islam) adalah orang2 Murtad; sehingga para sahabat yang murtad wajib diperangi oleh Abu Bakr dan Umar ibn Khattab.

    —haulasyiah—
    Pak Haji, dari mana dapatnya?
    Perlu Pak Haji ketahui bahwa alasan orang-orang yang menolak membaya zakat bukan karena mereka tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar akan tetapi karena menurut mereka zakat hanya diwajibkan pada jaman Rasul. Dan peperangan yang dilakukan oleh Abu Bakar dan para shahabat ketika itu adalah qatlul hadd (sebagai hadd) bukan qatul riddah. Tentu Abu Bakar melakukan itu karena menjalankan wasiat Rasulullah dalam hadits yang insya Allah telah Pak Haji ketahui.

    Rodda (kata kerja bentuk lampau) = Menolak, menentang dan lain lain

    Raddun = Penolakan ….

    Riddah (kata benda) = biasa digunakan untuk makna Murtad.

  4. Kepada Haulasyiah yang pintar dan yang terhomat

    Abu Bakr adalah orang yang kaya raya; sehingga Abu Bakr tidak berhak menerima zakat; tetapi Abu Bakr waji membayar zakat sesuai dengan keterangan yang tetulis di dalam AlQuran dan Hadith.

    ALQURAN 2:177

    Berikanlah (zakat, Shodaqoh, Infaq dll) kepada anggota keluarga yang terdekat, anak anak yatim/piatu, fakir miskin, musafir dll

    PERTANYAAN

    Kenapa para sahabat yang hendak membayar zakat kepada anggota2 keluarga yang terdekat, fakir miskin, anak-anak yatim/piatu, musafir (yang miskin) dan lain lain diputuskan sebagai orang MURTAD (orang kafir) oleh Abu Bakr; sehingga Abu Bakr & Umar ibn Khattab membunuh para sahabat di dalam perang Riddah?

    —haulasyiah—
    Pak Haji, makanya kalau baca hadits dan sejarah yang lengkap dan teliti serta sabar. Kalau anda membaca kisah diatas pada hadits yang diriwayatkan Al-Imam Muslim maka antum akan mendapatkan jawabannya.
    1. Kata Abu Hurairah di awal kisah= “Maka murtad lah beberapa kabilah arab” jelas sekali, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mengganti agamanya maka bunuhla ia”
    2. Peperangan yang dilakukan Abu Bakar bukan karena mereka tidak mau memberikan zakat mereka kepada Abu Bakar untuk dirinya. Namun, karena mereka enggan membayar zakat sama sekali dengan keyakinan bahwa zakat hanya wajib dikeluarkan pada jaman Rasulullah. Pak Haji, dari sinilah kita tahu bahwa betapa umat ini butuh dengan penjalasan para ulama’ terdahulu untuk memahami ayat Al-Qur’an dan hadits nabi, agar kita tidak keliru.

  5. Kepada Haulasyaih yang pintar dna yang terhormat

    Antum selalu mengambil kesimpulan yang salah tentang Islam karena antum malas membaca AlQuran dengan teliti.

    Pemerintah RI sejak President Soekarno sampai President SBY tidak pernah membunuh seorang muslim; karena muslim tersebut tidak membayar zakat kepada President RI.

    Abu Bakr dan Umar ibn Khattab sengaja mengkafirkan para sahabat yang tidak mau membayar zakat untuk President; kemudian Abu Bakr dan Umar ibn Khattab membunuh para sahabat tersebut di dalam perang Riddah.

    Jika Syariat Islam dilaksanakan pada waktu itu; maka Abu Bakr dan Umar ibn Khattab wajib dihukum mati; karena Abu Bakr dan Umar ibn Khattab telah melanggar AlQuran dan Hadith.

    Kaum Sunni fanatik buta membela semua kejahatan; karena SYIRIK (Dosa terbesar yang tidak akan diampuni oleh ALLAH) adalah Aqidah Kaum Sunni.

    —haulasyiah—
    Gini Pak Haji, Allah memang didalam Al-Qur’an memang melarang membunuh jiwa seorang mukmin dengan sengaja. Bahkan Allah mengancamnya dengan laknat, kemurkaan dan neraka. Namun, apakah hukum ini secara mutlak, dalam kata lain tidak boleh membunuh seorang muslim dengan alasan apapun?
    Disinilah letak kekeliruan Pak Haji, seakan-akan Pak Haji menganggapnya mutlak. Oleh karena itu ia mengingkari perbuatan para shahabat ketika memerangi mani’u zakat (para pembangkang zakat) dan orang-orang yang murtad ketika itu.
    Padahal, Allah didalam Al-Qur’an dan Rasulullah dalam hadits-haditsnya menerangkan keadaan-keadaan bolehnya darah seorang muslim untuk ditumpahkan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an 2:78
    “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian untuk (menerapkan hukum) berkaitan dengan orang yang dibunuh…”

    Allah juga berfirman 5:45 : “Bahwasanya jiwa juga dibalas dengan jiwa…”

    Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah ia.”

    beliau juga bersabda: “Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena melakukan salah satu dari tiga perkara; seorang yang telah menikah melakukan zina, seorang yang membunuh jiwa lain, dan seorang yang meninggalkan agamanya, yang keluar dari jama’ah (kepemerintahan kaum muslimin/memberontak).”

    Dan masih ada beberapa hadits lagi yang menerangkan bolehnya membunuh jiwa muslim dengan alasan yang benar.
    Nah, atas dasar itu semualah Abu Bakar, Khalifah pertama Rasulullah melakukan apa yang ia lakukan pada peran Riddah dan Yamamah.

    Pak Haji pernah mengatakan bahwa orang-orang yang berperang dalam barisan Yamamah adalah Shahabat. Kami Ahlus Sunnah katakan tidak, tentang pembahasan shahabat telah kami terangkan dalam tulisan tersendiri. barakallahu fiikum

  6. ALQURAN 2:215
    Mereka bertanya kepada kamu (Muhammad); tentang zakat. Katakanlah :Apa saja harta yang hendak kamu berikan; maka berikanlah kepada ibu bapakmu sendiri, keluarga terdekat yang miskin, anak anak yatim/piatu, orang orang miskin dan orang2 yang di dalam perjalanan!” Semua kebaikan yang kamu lakukan diketahui oleh ALLAH

    Abu Bakr & Umar ibn Khattab adalah orang2 yang terkaya pada waktu itu. Mereka tidak berhak menerima zakat; tetapi mereka wajib membayar zakat.

    Abu Bakr & Umar ibn Khattab telah melakukan dosa besar (kejahatan yang sadis) karena mereka dengan sengaja membunuh para sahabat yang menolak membayar zakat untuk Abu Bakr dan untuk Umar ibn Khattab. Padahal Abu Bakr dan Umar ibn Khattab tidak berhak menerima zakat.

    —haulasyiah—
    Pak Haji, sampai kapan saya akan ulang2 penjelasan ini. Sebaiknya, sebelum Pak Haji menulis komentar baru sebaiknya baca dulu komentar2 anda yang lalu beserta jawabannya, biar pertanyaan serupa tidak terulang. Saya sebutkan bahwa yang diperangi oleh Abu Bakar bukanlah orang-orang yang mengeluarkan zakatnya untuk keluarganya, walaupun ini membutuhkan pembahasan khusus. Tapi orang-orang yang enggan sama sekali mengeluarkan zakat karena kata mereka zakat hanya wajib dikeluarkan pada masa Rasulullah Shallallah ‘alaihi wa Sallam.

  7. rabb diatas saya kira maksudnya adalah akidah tentang ma’rifatullah yang berbeda antara sunnah dan syiah.

    —haulasyiah—
    Rabb= Allah

  8. Weleh dr celotehan HMA (bukan haji keknye die)… sudah kliatan bgt celaan & kebencian die kpd para Shahabat Anshar & Muhajirin, termasuk Abu Bakar- Radliyallahu ‘Anhum Ajma’in-

  9. Kalau saya menilai percakapan masa lampau diatas, bolehlah saya berkata: maap yang ada dalam fikiran syiah adalah selalu mengedepankan amarah dan dendam terhadap kaum muslim ahlusunah. Karena yang diungkit2 dan dikedepankan dalam setiap percakapan selalu bernada protes dan umpatan sinis.. dan bersifat subjectif (Apakah muslim itu seperti itu?) bukannya mencari solusi oh ini salah dan yang ini benar karena dalilnya kuat. Maaf sekali lagi kalau menurut saya saat ini ditahun 2011 yang hampir habis ini bukan saatnya memendam dendam tapi mencari kebenaran yang hakiki..

    Dari
    pencarikebenaran@ymail.com

  10. pak haji mkn y lo dalami agama jngn setengah2 pak ntu mknny ente bahlul. ntu akibat kalian mmpersahabat yahudi, kaum syiah mkn y mmbelot dr ajaran Baginda Rassull, nte prl byk belajar pak haji bahlul,mkn y baca hadist yg bnr hdst palsu di baca mkn y byk slah mntafsirkan ALQUR-AN. baca hadist yg bnr pak haji jngn hadist ya yahudi pak haji baca.

  11. Kalo seluruh ummat syiah mendapat pengajaran Islam dari sumber yg salah , bisa dibayangkan betapa hebatnya perang yg bakal terjadi suatu saat nanti . Salah satu solusinya , adalah dakwah kepada umat awam syiah digencarkan.

Tinggalkan komentar